Sabtu, 24 September 2016

Mengisi Penantian

Beuh...denger judulnya berkesan sangat dalam. Padahal inspirasinya sederhana, menunggu.
Kata lain menunggu adalah menanti, menunggu sesuatu berarti juga sebuah penantian. Apapun itu, kebanyakan dari kita berpandangan menunggu itu tidak menyenangkan.
Mengisi waktu saat menunggu atau mengisi penantian, sebutlah begitu, boleh dengan berbagai cara. Bukan sekedar dengan cemberut, kesal, marah-marah, mengerutkan kening, lempar-lemparin barang yang ada, bersungut-sungut atau apapun yang sama sekali tidak efektif, malah menguras energi sih iya.
Lantas mengisi penantian seperti apa yang bisa jadi berguna dan termasuk efektif. Menurut saya adalah sebagai berikut:
1. Berdzikir
Meski sedianya kita sudah merencanakan matang, menyusun jadwal dengan rapi, kemudian disiplin menepati semuanya. Akan ada saatnya harus menunggu. Tidak masalah, hadapi saja dengan tenang, basahi lidah dengan dzikir dan berusaha tetap berpikir jernih. Biar dari penantian yang sebagian orang menganggap sia-sia, semoga tercatat sebagai nilai ibadah.
2. Membaca
Zaman sekarang, era kekinian, gadget kebanyakan sudah android, internet sudah bisa diakses dimana-mana. Nah, masalah mengisi penantian akan menjadi lebih sederhana kala kita masih bisa memegang gadget. Karena dengan canggihnya teknologi, kita bisa memanfaatkannya untuk membaca. Aneka bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan tersaji di sana. Entah mau googling tentang sesuatu hal yang belum pernah kita tahu, bacaan keilmuan, tentang pendidikan, atau berita terkini yang sedang banyak dibicarakan. Semua bisa menjadi alternatif mengisi penantian lebih efektif. Apalagi, kalau untuk yang gemar membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an, itu luar biasa, penantian bisa menambah amalan ibadah pula.
3. Menulis
Alternatif ketiga untuk mengisi penantian yang lebih efektif setelah berdzikir dan membaca adalah menulis.
Misal saja, berdzikir sudah dilakukan, membaca sudah pula sampai kadang mata lelah. Apa masih juga kita harus melewatkan penantian dengan bengong tak berarti? Oh no...! Our life is very worthly, so tuangkan apa yang saat itu ada dalam pikiran kita dalam bentuk kata-kata tertulis. Sederhananya setiap kita kan sering berlatih menulis, entah sekedar status atau surat pendek/memo dan yang lainnya. Maka kembangkan itu dan semangati diri untuk menulis lebih banyak sebagai kenang-kenangan dalam satu moment penantian.
Semoga berguna sahabat, berbagi itu indah, apalagi ilmu...kritiknya dinanti silakan :-).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar